UIN MALANG-Tugas perguruan tinggi tidak hanya menyelenggarakan pendidikan bagi masyarakat. Tugas yang juga tak kalah penting ialah membangun masyarakat dari beragam aspek. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. pada Forum LPPM 12 PTN Se-Jawa Timur di Ijen Suites Resort & Convention, Kota Malang, Rabu (18/9). Focus Group Discussion ini, menurut Prof. Agus, dimaksudkan untuk menjalin komunikasi serta kolaborasi program kerja LPPM. Fokusnya ialah dalam kegiatan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, dan publikasi ilmiah. Target forum ini ialah terjalinnya kolaborasi perguruan tinggi antar peserta forum dalam ketiga bidang tersebut pada 2025. “Kita ingin Perguruan Tinggi Negeri (PTN) di Jawa Timur menyatu dalam memberikan kontribusi konkret bagi masyarakat di wilayah kita,” jelas Prof. Agus.
Kolaborasi antar PTN mempercepat pencapaian visi-misi masing-masing perguruan tinggi. Gol-nya ialah agar setiap perguruan tinggi mendapat predikat yang lebih baik. Salah satu bidang yang bisa dilakukan ialah dalam pelaksanaan KKM (Kuliah Kerja Mahasiswa) kolaborasi antar-PTN. “Tentu fokusnya untuk membangun wilayah di Jawa Timur,” papar Prof. Agus Maimun. Ia melanjutkan, masih banyak wilayah di Jawa Timur yang membutuhkan bantuan PTN dalam akselerasi pembangunan di berbagai bidang, yaitu Bidang Ekonomi, Bidang Pendidikan, dan Bidang Kesehatan. Ketiga bidang ini sudah menjadi tema KKM dua tahun belakangan, yakni mengatasi stunting dan kemiskinan ekstrem, menggemakan moderasi beragama, serta meningkatkan kesadaran pendidikan. Forum LPPM PTN Se-Jawa Timur diikuti oleh peserta dari 12 PTN. Perwakilan masing-masing PTN ialah ketua LPPM, kepala pusat atau PIC Pusat Penelitian, Pusat Pengabdian kepada Masyarakat, dan Pusat Publikasi Ilmiah. Ke-12 PTN berasal dari 8 PTKIN dan 4 PTN. (nd)
HUMAS UIN MALANG – Sebanyak 525 mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang resmi dikukuhkan sebagai mahasiswa Yudisium Periode III tahun 2024 di Aula Rektorat lantai 5, Kampus 1 UIN Malang, Rabu (11/9/2024).
Yudisium kali ini diawali dengan sosialisasi dari CDC UIN Malang yang menjelaskan berbagai informasi yang berkaitan dengan lowongan pekerjaan, penjaringan karir untuk alumni, baik profesi guru maupun profesi lainnya. “Hal ini dilakukan sebagai langkah dalam mewadahi alumni dalam mencari pekerjaan,” ujar Dimas Ferry Sasongko, pembicara saat itu.
Lebih lanjut, dekan mengatakan bahwa perjuangan jajaran fakultas yang tidak pernah lelah mengawal demi keberhasilan mahasiswanya. Ia menyebutkan, “Tiada hari tanpa lembur, semata2 untuk kita semua, apalagi tahun ini FITK tahun akreditasi. Karena mahasiswa bagus jika tidak diikuti akreditasi yang bagus, maka akan kurang bermakna,” tuturnya penuh semangat.
Wakil Dekan II, Dr. H. Abdul Basith, M.Si, turut membacakan prestasi-prestasi bidang non-akademik dan tahfidz 30 Juz yang didominasi oleh beberapa mahasiswa Program Studi Pendidikan Agama Islam. Diantaranya, Atiris Syari’ah (jumlah artikel ilmiah terbanyak), Nafa Nabilah (presenter dan delegasi UIN Malang), serta Sulthan Fathani yang mencatatkan prestasinya sebagai penulis buku termuda saat semester dua. Nama-nama berikutnya sebagai penghafal Al-Quran 30 Juz, Fatkhul Wahhab, Tamara Diina, Rizal Khoirul Umam, Ridwan Effendy, dan sisanya Anisa Salsabila dari Prodi Magister Pendidikan Matematika.
Anisa Salsabila selaku perwakilan mahasiswa menyampaikan terima kasih dan menceritakan perjuangannya selama belajar di kampus. "Terima kasih saya bersyukur atas pencapaian ini, dan berharap agar dapat menaiki gunung yang lebih tinggi, karena sejak awal perjalanan studi di UIN Malang menjadi perjuangan yang sangat berat namun kita bekerja keras untuk selalu disiplin," kesannya haru.
Anisa menambahkan, "Terima kasih kepada bapak ibu dosen pengajar, semoga ketulusanmu menjadi amal jariyah," imbuhnya.
Sejalan dengan pernyataan Anisa, upaya demi upaya terus diusahakan oleh pimpinan fakultas agar nama baik UIN Malang tetap terjaga dengan baik, khususnya gelar dosen dan gerak karir dosen yang memengaruhi level dinamika muara perguruan tinggi didukung dengan akreditasi unggul.
Selain itu, dekan meminta semua mahasiswa agar aktif dalam menerapkan ilmunya dimanapun berada, terutama dalam pengembangan llmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Menurutnya, tidak ada orang yang hebat, melainkan hanyalah orang yang berlatih keras dalam proses. “Tidak ada gunanya kita mati-matian mengangkat derajat fakultas tapi mentalnya memble," tegasnya.
Pesan terakhir yang disampaikan dekan saat Yudisium kemarin, sesegera mungkin alumni memanfaatkan kesempatan dengan baik dan menunjukkan kehebatan versi masing-masing, karena semua makhluk di dunia ini tidak ada yang rendah, karena masing-masing punya kemuliannya sendiri. (sf)
HUMAS UIN MALANG – Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim (UIN Maliki) Malang patut berbangga atas prestasi yang mahasiswanya. Ya, Anisa Salsabila, mahasiswi Program Studi Magister Pendidikan Matematika sang pemborong penghargaan akademik dan non-akademik saat Yudisium Periode III tahun 2024, Rabu lalu (11/9/24).
Anisa, sapaan akrabnya, berhasil menorehkan IPK 4.00 dengan predikat Cumlaude serta menamatkan 30 Juz sebagai prestasi akademik dan non-akademiknya. Dirinya mengaku senang atas capaian ini, meski perjalanannya tidak mudah. Bahkan, ia harus melewati banyak ujian dan tantangan dengan berbagai rasa lelah dan hampir menyerah.
“Alhamdulillah bersyukur banget, walaupun banyak sekali rintangannya, berat pasti. Namun, dengan tekad yang kuat, dukungan dari orang-orang tercinta, dan bimbingan dari Bapak Ibu Dosen, kita berhasil melewati semuanya. Selama di sini, saya belajar bahwa sukses bukan hanya tentang nilai, tetapi tentang bagaimana kita berproses, bagaimana kita belajar dari kegagalan, dan bagaimana kita berinteraksi dengan sesama,” ungkap perempuan yang pernah berlaga di MQK itu.
Ditanya soal motivasinya, Anisa menuturkan dirinya dulu pernah nge-down karena IPK-nya turun. Namun, ia bangkit dari kegagalan dan terus konsisten belajar memaknai matematika dalam manajemen waktu. “Matematika mengajarkan sebuah konsistensi yang bernilai, adanya konsistensi itu juga ada nilai-nilai matematikanya sendiri. Jangan fokus pada hasilnya saja, nikmati prosesnya, jangan pernah berhenti utk melangkah,” tuturnya.
Selain itu, dirinya menyebut bahwa belajar matematika itu belajar banyak hal. Menurutnya, bukan hanya hitung-hitungan, melainkan simbol, logika, kebahasaan, problem solving. Justru itu yang membantu saya di kehidupan sehari-hari. “Matematika itu belajar keteraturan, karena semua itu ada porsinya masing-masing, harus teliti misalnya,” sebutnya.
Anisa juga menambahkan, “sebuah kebenaran jika kita mengatakannya itu salah, maka kita termasuk orang-orang yang salah, namun jika suatu kebenaran kita mengatakannya benar, makan kita termasuk orang-orang yang benar,” imbuhnya.
Gelar yang diraih, menurutnya, bukan hanya simbol akademik, tetapi juga sebagai amanah besar. “Kita lulusan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, tanggung jawab kita adalah mencetak generasi masa depan, tidak hanya sebagai ahli di bidang ilmu, tetapi juga sebagai sosok bijaksana yang siap terus belajar,” tandasnya.
Anisa yang juga tercatat sebagai mahasiswa program Fast-Track, membeberkan tips memudahkan meraih gelar sempurna itu. “Jangan takut dan ragu diskusi dengan dosen-teman utk bergerak berkembang dari zona nyaman dan mengejar teman-teman yang sudah lebih jauh melangkah,” ungkapnya sambil tersenyum.
Ia juga berpesan kepada rekan-rekan alumni untuk menjaga nama baik almamater dan terus berinovasi, tetaplah rendah hati menjaga silaturrahmi di antara kita semua dan berharap Allah SWT mengiringi setiap langkahnya dengan segala keberkahan-Nya.
Ditemui terpisah, Dekan FITK, Nur Ali mengapresiasi penuh atas prestasi mahasiswanya yang mampu mengintegrasikan kemampuan pengetahuan umum dan agamanya sehingga menjadi bukti di atas panggung Yudisium. Sebagai informasi, Prodi Magister Pendidikan Matermatika saat ini masih berada di naungan FITK bersama S1 Tadris Matematika dan Prodi S1 lainnya. (sf)
HUMAS UIN MALANG – Dalam penghujung rapat evaluasi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Rektor Prof. Dr. Zainuddin menyampaikan apresiasinya kepada para pimpinan universitas yang telah menjalankan tugas mereka dengan baik. Namun, ia juga menekankan adanya beberapa hal yang perlu dipercepat, mengingat pentingnya koordinasi dan pelaporan target yang telah disepakati bersama. Selasa, 17 September 2024.
"Terima kasih kepada para pimpinan yang sudah melaksanakan tugasnya. Memang ada beberapa hal yang harus dipercepat, oleh sebab itu rapat koordinasi ini cukup efektif untuk menyampaikan laporan hasil target yang sudah disepakati," ujarnya.
Salah satu fokus utama yang dibahas adalah persoalan di Kampus Tiga UIN Malang, yang masih baru dan menghadapi sejumlah tantangan. Rektor menekankan pentingnya langkah cepat dan responsif dalam menyelesaikan masalah yang ada. "Kampus Tiga masih baru, dan jika ada banyak masalah, kita harus segera tanggap untuk mengatasinya," tegasnya.
Selain itu, Prof. Zainuddin mengingatkan agar seluruh pimpinan UIN Malang bekerja dengan fokus pada kebutuhan mahasiswa. Ia juga menekankan pentingnya menciptakan lingkungan kampus yang aman dan bebas dari tindakan perundungan. "Di UIN Malang, jangan sampai ada perundungan di kalangan mahasiswa seperti yang terjadi di kampus lain," tambahnya.
Mengakhiri rapat, Rektor menekankan bahwa semua pekerjaan yang dilakukan harus dilandasi niat yang ikhlas. "Kita niatkan semua pekerjaan ini lillahi ta'ala, dan tentunya ini sebagai ladang ibadah kita bersama," tutupnya, memberikan semangat kepada seluruh peserta rapat.
Rapat evaluasi ini diharapkan dapat menjadi landasan bagi kemajuan UIN Malang dalam memberikan layanan terbaik untuk mahasiswa dan menciptakan lingkungan akademik yang lebih baik.
HUMAS UIN MALANG-Siang ini, Selasa, 17 September 2024, Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar rapat koordinasi dan evaluasi hasil kinerja triwulan kedua. Dipimpin langsung oleh Rektor UIN Malang, Prof. Dr. H.M. Zainuddin, MA, rapat ini melibatkan para dekan, ketua unit, lembaga, serta direktur Pascasarjana. Acara berlangsung di ruang rektor dengan tujuan untuk memastikan adanya progres nyata dari evaluasi sebelumnya.
Dalam pengarahan pembuka, Prof. Zainuddin menekankan pentingnya percepatan progres di seluruh lini. "Progres report mulai dari input, proses, hingga income harus memiliki target waktu yang jelas. Termasuk penyelesaian one gate system atau Maliki Gate System sebagai basis big data untuk layanan di kampus ini," tegasnya.
Target Akreditasi Prodi dan Sitasi Jurnal
Ketua Lembaga Penjaminan Mutu, Dr. Helmy Syaifuddin, juga menyampaikan tantangan besar yang dihadapi saat ini, yakni pencapaian target 75 persen program studi (prodi) unggul. Dari 53 prodi yang ada, saat ini hanya 16 yang sudah terakreditasi unggul, sementara 5 prodi terakreditasi A. “Sisanya, 11 prodi terakreditasi B dan 9 prodi dengan nilai 'baik sekali'. Jika diprosentase, baru mencapai 45 persen, belum 75 persen,” ungkapnya.
Meski target tersebut berat, Dr. Helmy optimistis dengan upaya yang lebih intensif, termasuk meningkatkan sitasi jurnal terindeks Scopus. Ia juga mengingatkan para direktur, dekan, dan ketua rumah jurnal untuk bekerja lebih keras guna mencapai target tersebut.
Peningkatan Kualitas Dosen dan Karyawan
Rapat ini juga menyoroti pentingnya pembinaan dosen dan karyawan melalui program moderasi beragama dan konsep keluarga sakinah sebagai bagian dari pembangunan religius-spiritual di lingkungan kampus. Selain itu, program Kuliah Kerja Nyata (KKN) berbasis Dzurriyyah Thayyibah dan Qoryah Thoyyibah akan terus digalakkan untuk meningkatkan kontribusi kampus dalam pengabdian kepada masyarakat.
Tantangan Humas dan Percepatan Kerja Sama
Sektor humas juga mendapat perhatian khusus dari Rektor UIN Malang. Ia menegaskan pentingnya kecepatan dan ketepatan dalam penyebaran informasi. “Humas tidak boleh lambat. Kita harus gencar dan aktif di media sosial, karena di era ini, kecepatan informasi adalah kunci keberhasilan. Jika kita lambat, kompetitor akan mendahului,” katanya.
Selain itu, Rektor Zainuddin juga mendorong peningkatan kerja sama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, baik di dalam negeri maupun internasional, guna memperkuat posisi UIN Malang sebagai perguruan tinggi terkemuka.
Rapat evaluasi ini diharapkan mampu memberikan arah yang jelas bagi seluruh pimpinan dan sivitas akademika UIN Malang untuk mencapai target-target strategis di tahun 2024.
HUMAS UIN MALANG – Dalam rangka memperkuat peran Pendamping Halal di wilayah Pamekasan, tim Halal Center Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang (UIN Malang) menggelar koordinasi persiapan kegiatan Penguatan Pendamping Halal yang direncanakan akan dilaksanakan pada Oktober 2024. Koordinasi ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Produk Halal (LP3H) Halal Center UIN Malang, Ibu Sriandriani dan Ibu Nuyun Nayiroh dan tokoh penting dari P3H Pamekasan Dr. Fauzan, M.Pd. Malang, 13 September 2024
Dr. Fauzan, yang juga merupakan dosen di Institut Agama Islam Al Kairot Pamekasan, hadir sebagai perwakilan dari wilayah Pamekasan dan berperan penting dalam koordinasi ini. Diskusi berfokus pada upaya memperkuat kapasitas dan kualitas para Pendamping Halal yang akan membantu pelaku usaha setempat dalam memperoleh sertifikasi halal.
Ibu Sriandriani menyampaikan bahwa kegiatan Penguatan Pendamping Halal ini sangat penting, mengingat semakin banyaknya pelaku usaha yang membutuhkan pendampingan dalam proses sertifikasi halal. "Pendamping Halal memiliki peran strategis dalam memastikan setiap produk yang dihasilkan memenuhi standar halal yang ditetapkan oleh pemerintah," ungkapnya.
Dalam pertemuan ini, Ibu Nuyun Nayiroh menambahkan bahwa selain memberikan pemahaman mengenai aspek teknis sertifikasi halal, kegiatan ini juga akan memberikan pelatihan terkait etika dan tanggung jawab Pendamping Halal. "Kami ingin memastikan bahwa Pendamping Halal tidak hanya memiliki kompetensi teknis, tetapi juga mampu menjadi role model dalam menjaga integritas halal di masyarakat," ujar Nuyun.
Dr. Fauzan, sebagai tokoh lokal dari Pamekasan, mengungkapkan rasa optimisnya terhadap program ini. "Ini adalah langkah besar bagi Pamekasan, di mana para pelaku usaha akan semakin siap dan percaya diri dalam menghadapi sertifikasi halal. Kami di Pamekasan juga siap mendukung penuh kegiatan ini demi memperkuat ekosistem halal di daerah," ujarnya.
Kegiatan Penguatan Pendamping Halal ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dan jumlah Pendamping Halal yang siap membantu pelaku usaha, khususnya di wilayah Pamekasan. Kegiatan ini juga bagian dari komitmen Halal Center UIN Malang untuk terus mendukung perkembangan industri halal di berbagai daerah.
HUMAS UIN MALANG - Minggu, (15/9), halaman Tangbes UIN Malang dipenuhi semangat dan kekompakan para anggota PSHT (Persaudaraan Setia Hati Terate) dalam acara Ta'aruf Pengurus dan Tasyakuran Warga Baru 2024. Acara ini dihadiri oleh seluruh warga PSHT UIN Malang, sesepuh, alumni, serta pengurus PSHT Cabang Malang Kota, termasuk Kang Mas Dadang.
Acara ini menjadi momen penting bagi PSHT UIN Malang karena merupakan pelantikan pengurus periode 2024-2025 sekaligus tasyakuran atas disahkannya warga baru PSHT tahun 2024. Sebagai salah satu kegiatan ekstrakurikuler kampus, PSHT UIN Malang terus berupaya untuk menjadi Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) resmi di lingkungan UIN Malang.
Ketua Umum PSHT UIN Malang periode 2024-2025, Muhammad Ardhi Alim, menyampaikan rasa terima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepadanya. "Terima kasih banyak atas kepercayaan dulur-dulur kepada saya, semoga saya dapat mengemban amanah ini dengan maksimal," ucapnya. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya atas perkembangan PSHT UIN Malang yang kini memiliki rayon baru di Pondok Pesantren Al-Irtiqo’. Ardhi menutup sambutannya dengan penuh semangat, "Selama bumi masih dihuni manusia, selama matahari masih terbit dari timur, maka selama itu pula Persaudaraan Setia Hati Terate tetap kekal jaya abadi selama-lamanya."
Kang Mas Dadang, perwakilan dari Pengurus PSHT Cabang Malang Kota, juga memberikan sambutannya. Ia menyatakan kebanggaannya terhadap PSHT Komisariat UIN Malang. "Saya bangga dengan PSHT Komisariat UIN Malang, karena anggotanya di sini semuanya adalah mahasiswa. Dan mahasiswa itu jiwa intelektualnya sangat tinggi, sehingga ketika ingin berbuat sesuatu, mereka juga memikirkan risikonya," ujarnya. Ia juga berharap agar pengurus baru dapat menjalankan amanahnya dengan maksimal dan terus membawa perkembangan positif bagi PSHT UIN Malang.
Acara ditutup dengan berbagai penampilan seni yang memukau dari mahasiswa baru dan warga baru PSHT 2024. Beberapa penampilan seni yang disuguhkan di antaranya adalah Seni Ganda IPSI, Seni Tunggal IPSI, dan Seni Jurus Baku SH Terate. Penampilan ini tidak hanya memperlihatkan keterampilan bela diri, tetapi juga semangat persaudaraan dan kekompakan yang menjadi ciri khas PSHT.
Acara Ta'aruf Pengurus dan Tasyakuran Warga Baru 2024 PSHT UIN Malang berjalan dengan lancar dan penuh khidmat. Dengan kepengurusan yang baru, diharapkan PSHT UIN Malang terus berkembang dan semakin solid dalam membawa visi dan misinya ke depan.
HUMAS UIN MALANG – Badan Pengawas Pemilu Provinsi Jawa Timur hadir di Aula Rektorat Kampus 1 Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang dalam rangkaian Bawaslu Ngampus untuk mengajak mahasiswa untuk berpartisipasi dalam pengawasan Pemilihan Umum (Pemilu) serentak tahun 2024, Kamis lalu (12/9).
Giat ini dihadiri oleh Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd (Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan), Dr. Jamilah, MA (Dosen Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang), Dewita Hayu Shinta (Anggota Bawaslu Provinsi Jawa Timur), dan Muhammad Fajar Shodiq Ramadlan, S.Ip., M.Ip (Dosen Fakultas Ilmu sosial dan Politik Universitas Brawijaya) dan diikuti ratusan mahasiswa antar fakultas yang ada di lingkungan UIN Malang.
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Prof. Dr. H. Nur Ali, M.Pd, dalam sambutannya mengatakan, alumni banyak menjadi tim Bawaslu karena di sana ada pembelajaran penting bagi mereka sekaligus menerapkan fungsinya sebagai representasi mahasiswa. “(Alumni) FITK ikut andil dalam update keilmuan pancasila dan kewarganegaraan di Bawaslu. Ini penting saya kira bagi mereka yang membutuhkan pengembangan Iptek, pengembangan karakter adil, jujur dan berani menyampaikan argumen,” katanya.
Hal ini penting, menurutnya, untuk menghilangkan dan memberantas kebodohan harus dengan regulasi yang jelas, dengan demikian Pendidikan menjadi kuncinya, karena salah satu fungsi mahasiswa adalah sebagai role of educations.
Sementara, Ketua Bawaslu Provinsi Jawa Timur, Pak Awan, mengatakan dalam sambutannya, mahasiswa perlu mengetahui bagaimana bawaslu berjalan, supaya tidak mudah terdoktrin oleh sekelompok orang, yang bisa kami arahkan adalah mahasiswa sehingga kegiatan ini penting untuk di ikuti oleh mahasiswa, untuk apa nilai yang bagus tapi tidak berkontribusi kepada masyarakat.
Materi pertama yang disampaikan oleh Jamilah, ia menerangkan bahwa mahasiswa memiliki posisi sebagai pemilih sehingga penting bagi pemilih untuk melakukan observasi terlebih dahulu, harus mencermati siapa yang akan dipilih, bagaimana latar belakang calon pemimpinnya, bagaimana mekanisme dalam pemilihan, bagaimana cara menghadapi serangan fajar, itu semua penting untuk di observasi dan dipikirkan lebih matang sebelum memilih. Karena menurutnya, mahasiswa adalah pemilih yang educated, artinya mahasiswa memilh berdasarkan pengetahuannya, bukan memilih secara acak atau berdasarkan suasana hati, sehingga penting bagi mahasiswa.
Berikutnya, Dewita Hayu Shinta selaku pemateri kedua menyampaikan beberapa prinsip Pemilihan Umum (Pemilu) demokratis dalam standar inetnasional, diantaranya adalah pemungutan suara bersifat rahasia, hasil yang cepat, Sistem yang mudah dipahami, satu orang, satu suara, satu nilai, perwakilan rakyat sejati melakukan parlemen, pemungutan suara yang diwajibkan atau bersifat sukarela dan maksimalisasi partisipasi pemilih, dan pemilu harus dilaksanakan oleh penyelenggaraan yang tidak berpihak dan mandiri.
Muhammad Fajar Shodiq Ramadlan yang menjadi pemateri ketiga menyampaikan bahwa penting untuk menjaga prinsip demokrasi. Prinsip itu perlu dijaga dengan tugas utama semua pihak, seperti menjaga prinsip dasar ini bekerja, pengawasan adalah ujung tombak dari prinsip-prinsip penghormatan terhadap hak, akuntabilitas, kesejahteraan, rule of law. Hal ini akan memastikan pemilu dapat berjalan demokratis, salah satunya mekanisme pengawasan dan saling mengawasi.
Fajar, sapaan akrabnya, berharap agar mahasiswa menghindari tren saat ini, “vote buying”. Ini menjadi contoh pelanggaran elektroral fraud, yakni pelanggaran dalam pemilu, baik yang tertulis atau tidak yang dilakukan oleh aktor-aktor, baik yang dilakukan oleh terang-terangan ataupun sembunyi-sembunyi. (sf)
HUMAS UIN MALANG – Dalam upaya meningkatkan kesadaran dan keterampilan pengolahan air bersih, Tim Qoryah Toyyibah di bawah naungan LP2M Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang adakan program pengabdian masyarakat di Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hayyatul Islamiyah, Kedung Kandang, Malang, Minggu lalu (8/9/2024).
Program yang dipimpin oleh Ketua Tim, Eny Yulianti, bersama dua anggota, Lulu’atul Hamidatu Ulya dan Ulil Fitriyah. Mereka mengajarkan metode pengolahan air bersih menggunakan teknik fitoremediasi, yaitu pemanfaatan tanaman air untuk membersihkan air dari polutan.
Diketahui, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para santri di ponpes mengenai pentingnya pengolahan air bersih serta mengajarkan metode fitoremediasi yang mudah diterapkan dengan sumber daya lokal.
Bu Eny Yulianti menjelaskan bahwa teknik fitoremediasi merupakan salah satu metode ramah lingkungan yang dapat digunakan untuk mengolah air secara alami. Dalam metode ini, tanaman air seperti enceng gondok, kangkung, dan kiambang mampu menyerap logam berat dan polutan yang ada di dalam air, sehingga menghasilkan air yang lebih bersih dan aman untuk digunakan.
"Melalui program ini, kami berharap santri di Ponpes Al-Hayyatul Islamiyah dapat memanfaatkan pengetahuan ini untuk mengolah air yang mereka gunakan sehari-hari, terutama air yang berasal dari sumber yang kurang bersih, seperti air sungai atau sumur dangkal," ujar Bu Eny.
Bu Lulu’ dan Bu Ulil memberikan materi yang interaktif dan melibatkan para santri secara langsung dalam praktik pengolahan air. Mereka mengajarkan langkah-langkah sederhana dalam menyiapkan tanaman air yang akan digunakan, cara menanamnya di kolam atau wadah, serta proses pemeliharaannya agar tanaman tetap efektif dalam menyerap polutan. Selain itu, mereka juga menunjukkan bagaimana perubahan kualitas air dapat diukur dari waktu ke waktu menggunakan alat sederhana, seperti termometer dan pH meter.
"Penggunaan tanaman air ini sangat efektif, apalagi dengan kondisi lingkungan di sekitar pondok pesantren yang masih banyak terdapat kolam dan sumber air sungai," kata Bu Lulu’. Para santri juga sangat antusias mengikuti pelatihan ini, mereka terlihat aktif bertanya dan terlibat dalam setiap sesi praktik.
Salah satu santri, menyatakan kegembiraannya setelah mengikuti pelatihan ini. "Kami jadi tahu bagaimana cara mengolah air dengan tanaman. Ini bisa membantu kami mendapatkan air yang lebih bersih untuk kegiatan sehari-hari di pondok," katanya.
Melalui pelatihan ini, Tim Qoryah Toyyibah di bawah LP2M UIN Malang berharap santri-santri Ponpes Al-Hayyatul Islamiyah dapat mengaplikasikan ilmu yang didapatkan dalam kehidupan sehari-hari, serta menyebarluaskan pengetahuan ini ke masyarakat sekitar. Program ini diharapkan dapat menjadi contoh pengelolaan air bersih secara mandiri dan ramah lingkungan, terutama di lingkungan pesantren dan pedesaan.(sf)