UIN Malang-Tak hanya mendapat arahan dari pihak Bakesbangpol Kabupaten Malang, peserta KKM Reguler 2024 UIN Malang juga mendengarkan materi dari Kabid Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Malang, Ahmad Yanny Suryono Hasan, Rabu (6/12). Sesuai dengan fokus kerjanya, ia mengingatkan mahasiswa agar tidak menggunakan kekerasan selama 40 hari pelaksanaan KKM di 93 desa yang tersebar di 7 kecamatan di wilayah Kabupaten Malang. Ia melanjutkan, kalaupun peserta KKM melihat ada tindakan kekerasan, “Silakan laporkan pada kami,” tegas Suryono. Seluruh kasus yang dilaporkan masyarakat nantinya akan ditindak tegas. “Sudah ada Undang-Undang yang mengatur hal ini. Para pelaku kekerasan akan mendapat sanksi yang setimpal,” jelasnya. Dalam kesempatan yang sama, Sekretaris Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Ahmad Abtokhi berpesan agar mahasiswa peserta KKM 2024 tidak mengabaikan keselamatan. Baik itu mulai berangkat dari kampus menuju tempat KKM, maupun saat di desa tempat pengabdian. “Bukan cuma pihak kampus yang akan kewalahan, tapi orang tua kalian di rumah juga akan khawatir,” imbuhnya. Selanjutnya, Kepala Pusat Pengabdian Masyarakat, Dr. Syaiful Mustofa menyampaikan beberapa pesan yang dititipkan oleh pihak kecamatan serta desa saat Sosialisasi KKM Reguler Selasa kemarin (5/12). Di antaranya ialah, sebelum pelaksanaan KKM, setiap perwakilan kelompok sudah harus mensurvey lokasi serta mencari tempat hunian sementara. Agar nantinya, ketika mulai KKM secara resmi pada 20 Desember 2023 mendatang, mahasiswa sudah memiliki informasi yang pasti. Mahasiswa bersama DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) juga harus menyampaikan surat pengantar dari LP2M UIN Malang yang merupakan follow-up dari Bakesbangpol Kabupaten Malang. Syaiful juga menyampaikan bahwa, program kerja selama KKM dibuat sesuai dengan kemampuan. “Pihak desa tidak ingin proker yang muluk-muluk, yang penting aplikatif,” jelasnya. Jika program dibuat berlebihan, dikhawatirkan nantinya peserta KKM hanya semangat di awal pelaksanaan saja dan mulai mengendur semangatnya menjelang akhir KKM. (nd)
UIN Malang-Pada Pembekalan KKM Reguler 2024 bagi Mahasiswa, Sekretaris Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Malang, Drs. Kasiyanto, MM. memberi arahan pada seluruh ketua kelompok mahasiswa yang hadir di Aula Gedung Rektorat Lt. 5, Rabu (6/12). Ia mengapresiasi program KKM UIN Malang yang fokus membantu visi-misi Kabupaten Malang sebagai realisasi MoU kampus dengan pemerintah terkait. Sebagai program pengabdian kepada masyarakat, KKM merupakan program lintas keilmuan dan lintas sektoral. Kasiyanto menjelaskan, KKM UIN Malang dinyatakan lintas keilmuan karena peserta mahasiswa yang diterjunkan ke masyarakat berasal dari program studi yang berbeda. Sehingga, masyarakat tidak hanya menerima manfaat dari satu keilmuan saja, namun kombinasi dari seluruh prodi yang ada di UIN Malang. Selanjutnya, Sekretaris Bakesbangpol Kabupaten Malang tersebut juga menyampaikan, KKM merupakan program lintas sektoral karena mahasiswa akan berkesempatan bekerjasama dengan stakeholder di masyarakat. Ia memberi contoh, jika ada program di bidang kesehatan, maka mahasiswa harus berkomunikasi dengan UPT Puskesmas setempat. "Jangan bergerak sendiri, karena walaupun mahasiswa memiliki ilmu yang cukup, kalian masih belum pernah praktik. Maka, mahasiswa butuh tenaga teknis yang sudah berpengalaman untuk membimbing secara langsung," tegas Kasiyanto.
Ia pun mengingatkan, karena saat ini merupakan masa kampanye menjelang Pemilu 2024, maka masa KKM tahun ini akan rawan. Ia mengingatkan agar mahasiswa tidak terlibat kampanye dalam bentuk apapun. "Jangan sampai program KKM yang sudah direncanakan dengan sangat baik ini ditunggangi oleh oknum-oknum yang berkepentingan," paparnya. Yang terakhir, Kasiyanto berharap agar para DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) sering mengontrol mahasiswa selama 40 hari pelaksanaan KKM. Hal ini dimaksudkan agar KKM dapat benar-benar terlaksana dengan aman dan sesuai petunjuk teknis yang disepakati kampus dan pihak masyarakat. (nd)
UIN Malang-Pada sesi terakhir agenda Sosialisasi dan Evaluasi KKM Reguler 2024 bagi ketua camat dan kepala desa yang ditempati KKM di Kabupaten Malang, seluruh camat yang diundang menyampaikan arahannya, Selasa (5/12). Dalam momen yang bertempat di Aula Lt.2 Gedung Micro Teaching tersebut, seluruh camat menyepakati beberapa hal, salah satunya ialah mensinergikan program yang direncanakan grup KKM Reguler UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dengan program yang sudah digagas di desa masing-masing. Hal ini dimaksudkan agar, "Program yang digagas dapat memberikan kebermanfaatan baik bagi peserta KKM dan desa yang ditempati," tutur Ahmad Taufiq Juniarto, MM., Camat Ngajum. Pensinergian program kerja juga ditujukan agar mahasiswa dan pihak desa selalu berkoordinasi. Sehingga, dalam pelaksanaannya, KKM 2024 tidak keluar dari jalur yang ditetapkan. "Dalam proses ini nanti akan ada bimbingan yang intens dari pemerintah dan kelembagaan masyarakat di desa. Jadi mahasiswa yang merasa baru di lingkungan KKM, akan cepat beradaptasi," papar Nandang Jumantara, MM., Camat Tumpang.
Selain itu, sesuai amanah Kasiyanto, Sekretaris Bakesbangpol Malang, para Camat kembali menegaskan bahwa tidak boleh ada satu acara pun nantinya yang disisipi dengan agenda kampanye. Mengingat saat ini adalah masa promosi menjelang Pemilihan Umum 2024, tentunya acara-acara kemasyarakatan rentan digunakan sebagai ajang kampanye, baik itu pilpres maupun pileg. Selanjutnya, Didik Agus Mulyono, Camat Poncokusumo menyampaikan bahwa, sesuai tema besar KKM Reguler 2024 UIN Malang yang mengusung misi moderasi beragama, maka ia ingin agar peserta mahasiswa tidak menyentuh ranah sensitif. "Jangan sampai ada paham dan kebiasaan yang berbeda dengan masyarakat yang ditempati," pesannya. Hal ini agar nantinya mahasiswa bisa berbaur dengan rukun dan damai dengan masyarakat pedesaan yang ditempati. (nd)
UIN MALANG-Menghadiri Sosialisasi dan Evaluasi KKM Reguler 2024 bagi camat dan kepala desa yang ditempati KKM di Kabupaten Malang, Sekretaris Bakesbangpol (Badan Kesatuan Bangsa dan Politik) Malang, Drs. Kasiyanto, M.M. memberikan arahannya. Dalam sambutannya di Aula lt.2 Gedung Micro Teaching UIN Malang, ia menggarisbawahi tiga poin penting untuk kesuksesan penyelenggaraan KKM, yaitu komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, Selasa (5/12). Tiga hal tersebut, menurutnya, wajib ada di setiap program yang dilakukan mahasiswa saat KKM selama 40 hari, mulai tanggal 20 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024. Komunikasi yang dilakukan ialah antara pemerintah setempat (yakni camat dan kepala desa), DPL (Dosen Pembimbing Lapangan), dan mahasiswa peserta KKM. "Selalu berkomunikasi untuk setiap aktivitas yang akan dilaksanakan," jelas Kasiyanto. Selanjutnya, untuk memperlancar program kerja, peserta KKM diharapkan melakukan koordinasi dengan masyarakat setempat. Dalam koordinasi tersebut, harus dipastikan bahwa program KKM dan program desa selaras. Terakhir, jika sudah mencapai kesepakatan, maka kolaborasi antar mahasiswa dan masyarakat diharapkan juga terjalin. "Dengan begitu program kerja apapun yang dicanangkan akan mencapai target," tuturnya. Sebagai penutup, Kasiyanto mengingatkan agar KKM harus dilaksanakan sesuai perjanjian. Jika memang direncanakan selama 40 hari, maka pastikan program dimulai dan diakhiri tepat waktu. "Di luar itu, maka bukan tanggung jawab pemerintah setempat maupun kampus," tegasnya. (nd)
UIN Malang-Mengawali program tahunan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Reguler Periode 2024, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang mengundang seluruh camat dan kepala desa di Kabupaten Malang, Selasa (5/12). Undangan Sosialisasi dan Evaluasi KKM Reguler ini diharapkan menjadi ajang silaturahim sekaligus sebagai arahan bagi camat dan kades yang wilayahnya akan ditempati mahasiswa untuk program tersebut. Kepala Pusat Studi Pengabdian Masyarakat UIN Malang, Dr. Syaiful Mustofa, M.Pd. mengungkapkan, ada 93 desa yang menjadi lokasi KKM 2024. Sejumlah desa tersebut tersebar di tujuh kecamatan di Kabupaten Malang. Ketujuh kecamatan tersebut ialah Tumpang, Wagir, Jabung, Poncokusumo, Ngajum, Turen, dan Wonosari. Tak hanya datang untuk mendengarkan sosialisasi, tujuh camat tersebut sekaligus menjadi narasumber dalam sesi arahan bersama dengan desa-desa di bawah naungan masing-masing.
Syaiful melanjutkan, fokus KKM 2024 ialah program utama yang dicanangkan Kabupaten Malang, yakni pencegahan stunting dan kemiskinan ekstrim, serta edukasi parenting dan moderasi beragama. "Termasuk juga di dalamnya ialah pencegahan maraknya pernikahan dini yang menjadi concern di Malang Raya," tambah dosen yang mahir berbahasa Arab itu. Mulai tanggal 20 Desember 2023 hingga 31 Januari 2024, sebanyak 2906 mahasiswa UIN Malang akan resmi diterjunkan ke masyarakat untuk mengabdi sebagai program wajib di universitas. Pihak kampus meminta agar setiap kecamatan dan desa dapat membimbing para mahasiswa untuk memberdayakan masyarakat sekitar tempat KKM. Pihak kampus juga ingin agar tidak ada permasalahan selama pelaksanaan program pengabdian itu. "Yang pasti kita semua ingin kegiatan ini aman selama 40 hari dan tidak menyalahi aturan pemerintah setempat," tegas Syaiful Mustofa. (nd)
UIN MALANG-Tidak mudah menerbitkan naskah di jurnal bereputasi internasional, meski itu merupakan hasil riset yang mutakhir. Salah satu yang menjadi pertimbangan dewan editor jurnal ialah susunan penulis atau peneliti. Single author cenderung tidak dilirik. Sedangkan, jumlah penulis yang banyak dan berasal dari berbagai lembaga mendapatkan poin plus. Masalahnya, tidak semua peneliti memiliki akses untuk melakukan kolaborasi dengan peneliti dari institusi lain, apalagi internasional. Hal ini menjadi bahasan utama Workshop Penguatan Penelitian Kolaboratif Internasional yang diadakan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Senin (30/10), di Ruang Meeting Gedung Rektorat lt. 3. Narasumber yang dihadirkan adalah Prof. Dr. Phil. Mohamad Nur Kholis Setiawan, MA. dari UIN SAIZU Purwokerto. Peserta workshop adalah para pimpinan kampus, seperti wakil rektor, dekan, kaprodi, hingga ketua-ketua lembaga di UIN Malang. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan, menurut Nur Kholis, kolaborasi riset internasional adalah sebuah keniscayaan. Kolaborasi adalah sebuah kebutuhan bagi ilmuwan, juga institusi untuk memperluas wawasan dan mengenalkan diri. “Sifat kolaborasi adalah mutual benefit. Semua merasakan manfaatnya,” jelas Guru Besar kelahiran 1969 itu.
Namun, tidak mudah mendapatkan kerjasama untuk kolaborasi ini. Maka, satu-satunya cara adalah mengharapkan dukungan pimpinan kampus untuk membangun relasi lebih banyak lagi dengan lembaga yang kredibel di luar negeri. “Pimpinan perguruan tinggi berperan sebagai pembuka bagi para dosennya untuk terlibat dalam kolaboratif internasional,” ujarnya. Kerjasama bisa diawali dengan melakukan kunjungan yang produktif, agar menghasilkan MoU yang saling menguntungkan. LP2M pun dirasa bisa memiliki peran yang krusial dalam membangun kerjasama. Pasalnya, LP2M adalah lembaga dalam naungan kampus yang concern di dua hal penting di Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian dan pengabdian. Beberapa cara yang disarankan oleh Prof. Dr. Phil. Mohamad Nur Kholis Setiawan, MA. ialah cara yang sangat sederhana, yakni mengikuti Call for Papers untuk konferensi keilmuan di level internasional. Dalam event ini, biasanya dihadiri para ilmuwan dan peneliti di rumpun bidang yang sama. Maka, kesempatan bertemu dengan calon partner penelitian akan semakin besar. “Selanjutnya, Bapak dan Ibu jangan mengabaikan undangan menjadi reviewers di jurnal internasional,” papar Prof. Nur Kholis. Dengan menjadi penelaah naskah di jurnal lain, biasanya seseorang juga mendapat tiket untuk dapat menerbitkan naskah di jurnal tersebut, apalagi jika jurnal itu sudah terindeks oleh pengindeks internasional bereputasi. (nd)
UIN Malang-Meraih prestasi lulusan terbaik pada pagelaran Wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-77, Periode Kelima Tahun 2023, Lutfi Adinda Salsabila berdiri di atas podium untuk memberikan sambutan mewakili 800 mahasiswa yang dinyatakan lulus pada, Sabtu (28/10), di Gedung Sport Center. Adinda mengutip kalimat dari Tokoh Buya Hamka, "Jangan takut gagal, karena yang tidak pernah gagal adalah orang yang tidak pernah melangkah."
Ia melanjutkan, jatuh memang sakit, kegagalan tentu melelahkan. "Belajar itu memang capai/lelah, tapi diremehkan orang lain karena kita tidak berpengetahuan itu lebih capai. Berjuang meraih mimpi memang capai, tapi penyesalan kemudian hari karena kita gagal meraih impian kita juga akan melelahkan," tegasnya. Belajar di universitas selama empat tahun nampak lama dan melelahkan. Namun, dibanding kehidupan setelah wisuda yang panjang dan berliku, tentu masa belajar akan terlihat tidak cukup lama. "Mau capai sekarang atau nanti?" Kembali Adinda menegaskan di hadapan seluruh hadirin di momen wisuda tersebut.
Ia mengingatkan bahwa hidup itu "sawang sinawang". Orang lain tidak pernah tahu bagaimana kerasnya hidup yang kita jalani. Karena itu, tugas utama manusia adalah membuat hidupnya berguna dengan ilmu yang dipelajari. "Allah Swt. tidak membawa kita sejauh ini hanya untuk gagal. Percaya kalau Allah akan selalu bersama kita," ujarnya menutup sambutan.
UIN MALANG-Tak seperti biasanya, dalam perhelatan Wisuda Sarjana dan Pascasarjana ke-77 atau Periode ke-5 Tahun 2023, Ketua Senat Prof. Dr. H. A. Muhtadi Ridwan, M.Ag. tak hanya membuka acara namun juga memberikan sambutan, Sabtu (28/10). Pasalnya, sambutan tersebut ditujukan untuk memperingati Harlah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang ke-62. Mengawali sambutan tersebut, Prof. Muhtadi mengapresiasi seluruh sivitas akademik, seluruh lapisan dari atasan hingga bawahan, termasuk juga alumni, yang turut serta merawat dan mengembangkan warisan leluhur berupa kampus berlogo Ulul Albab ini. Bertepatan pula dengan hari Peringatan Sumpah Pemuda, Prof. Muhtadi berharap 800 wisudawan yang telah menamatkan studinya di tingkat universitas dapat menjadi pemuda-pemuda yang berperan penting dalam perkembangan peradaban dunia. "Seperti kata Proklamator kita, Bung Karno yang mengatakan 10 pemuda cukup untuk mengguncang dunia. Tentu kita artikan ini secara positif," tegasnya. Sesuai dengan bidang keilmuan masing-masing para pemuda lulusan UIN Malang diharapkan dapat berperan aktif untuk menangani masalah-masalah di masyarakat. Di akhir sambutannya, Prof. Muhtadi menuturkan bahwa di antara pendiri kampus UIN Malang adalah para alim ulama yang tersohor di beberapa pesantren. Di antaranya ialah KH. Mustain Ramli (PP Darul Ulum Jombang), KH. Abdul Fatah Hasyim dan KH. Abdul Wahab Hasbullah (Tambak Beras, Jombang), KH. Karim Hasyim (Tebu Ireng, Jombang), KH. Ahmad Bisri Syamsuri (Den Anyar, Jombang), serta KH. Mahrus Ali (Lirboyo, Kediri). Kepada seluruh alumni, termasuk juga yang diwisuda pada momen tersebut, Prof. Muhtadi berpesan, "Mari kita rawat, kita kembangkan warisan yang sangat berharga ini. Ini upaya kita untuk mengabdi dan berkomitmen mengembangkan masyarakat pada umumnya, dan Muslim khususnya, di wilayah Indonesia, hingga mancanegara." Terakhir, Prof. Muhtadi meresmikan perilisan buku karya 12 Guru Besar di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang yang diterbitkan menjadi dua jilid berjudul Gagasan Besar Guru Besar UIN Malang Jilid 4 dan 5. "Ini adalah buku ketujuh yang menjadi inisiatif Guru Besar di kampus kita," jelasnya.
UIN MALANG-Saat diundang mengisi Kuliah Umum Integrasi Sains dan al Quran di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Dr. Abdul Moqsith Ghazali, M.Si. menuturkan pentingnya mempelajari beragam keilmuan, Jumat (29/9). Sebagai sumber ilmu, al Quran akan sangat menarik jika dikaji dari berbagai sudut pandang. Ragam perspektif inilah yang nantinya akan memperkaya khazanah keilmuan yang tentunya bersumber dari kitab suci umat Islam tersebut. Kiai Abdul Moqsith menyayangkan orang-orang yang hanya mempelajari ilmu yang diminati, tanpa mempelajari hal lain yang bisa jadi juga terhubung dengan ilmu peminatannya. Ketika menganalisa ayat Quran misalnya, seseorang dapat memperkaya dan mempertajam analisisnya dengan berbagai perspektif. Ia mencontohkan ketika seseorang mencoba menafsirkan ayat al Quran, “Jika ilmuwan tersebut memiliki bekal yang mumpuni dalam kebahasaan, maka ia bisa memperkaya penjelasannya dengan diksi-diksi yang dipakai Allah dalam firman-Nya. Dengan begitu, tentu banyak kemukjizatan Quran yang bisa ditemukan,” jelas pemuka agama yang aktif di Forum Kerukunan Umat Beragama di Majelis Ulama Indonesia ini.
Untuk itu, dosen di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini pun mempelajari banyak ilmu untuk membantunya mengkaji kalimat-kalimat Allah dalam al Quran. Selain mempelajari Bahasa Arab, tentunya, Kiai Abdul Moqsith juga mempelajari Ilmu Ushuluddin, Filsafat. Tak hanya itu, dalam perjalananan pendidikannya, ia mengambil Tasawuf Islam saat menempuh Program Magister di UIN Jakarta, dan secara khusus mempelajari Tafsir al Quran saat menempuh pendidikan jenjang Doktor. “Secara aturan negara mungkin yang saya pelajari tidak linier, tapi tetap saya pelajari itu semua untuk lebih memahami ayat-ayat Allah,” ujar kelahiran Situbondo ini. Kiai Abdul Moqsith Ghazali hadir di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang secara khusus untuk berbagi ilmu dengan mahasiswa dalam Kuliah Umum yang digagas Pusat Studi Islam dan Sains-LP2M. Acara dibuka oleh Ketua LP2M, Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd. dan Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. Turut hadir pula Ketua PSIS Dr. Begum Fauziyah, M.Farm., Kepala Pusat Pengembangan Bahasa Prof. Dr. M. Abdul Hamid, Wakil Dekan Fakultas Syariah Dr. Zainul Mahmudi, Kaprodi IAT Ali Hamdan, Ph.D., dan Sekretaris Prodi IAT Miski, M.Ag. Diskusi berlangsung aktif dengan banyaknya pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa terkait tafsir al Quran. Namun, karena waktu yang terbatas, Kiai Moqsith menyatakan suatu saat siap diundang lagi oleh UIN Malang dalam forum ilmiah lainnya. (nd)