UIN Malang-Wakil Menteri Agama, H. Saiful Rahmat Dasuki, S.IP., M.Si. hadir di Gedung Sport Center, UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dalam rangka memberikan sambutan pada gelaran Wisuda ke-80, Periode Kedua Tahun 2024, Sabtu (4/5). Sebagai wakil dari Kementerian Agama Republik Indonesia, sambutannya berfokus pada diseminasi topik Moderasi Beragama. Ia menyatakan, Indonesia memperoleh anugerah melimpah dengan banyaknya suku dan ras, serta diakuinya 6 agama yang sah. Semua ini tentu tak lepas dari takdir Allah swt. "Ia yang menghendaki Indonesia dengan keberagamannya. Tentu mudah pula bagi-Nya untuk membuat hanya satu agama di dunia," tuturnya. Namun, Tuhan berkehendak dengan menghadirkan bermacam agama serta kepercayaan di dunia dan juga Indonesia. Keberagaman yang tercipta ini, lanjut Wamenag, merupakan media untuk belajar seluruh umat manusia. Manusia diminta untuk mengelola dan memahami perbedaan, serta bertoleransi. Hal ini seperti yang tercantum dalam al Quran, Surat Al-Hujurat: 13. Penekanannya ialah pada kata lita'arrofu. "Kita diharuskan untuk saling mengenal, memahami, mengetahui karakter orang lain yang berbeda dengan kita," ia melanjutkan, "dengan pengetahuan ini, maka lahirlah sikap-sikap Moderasi Beragama dan menghargai sesama." Pemerintah menunjukkan komitmennya untuk meleburkan moderasi beragama ke dalam setiap aktivitas kehidupan. Hal ini tertuang pada Peraturan Presiden No. 58 Tahun 2023 tentang Penguatan Moderasi Beragama. Aturan ini adalah wujud komitmen untuk tidak menghilangkan kemajemukan di Indonesia. "Sehingga, bahasan moderasi beragama tidak hanya sekadar kata-kata, namun fokus kita bersama untuk memelihara keseimbangan. Hal ini terkait dengan nilai-nilai kebersamaan dan tenggang rasa sebagaimana yang diajarkan di agama kita, Islam," jelas Gus Saiful yang berulang tahun setiap 7 Desember tersebut. Seremonial Wisuda Periode Kedua Tahun 2024 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dihadiri oleh 800 wisudawan. Mereka terdiri dari 563 wisudawan jenjang S1 (sarjana), 217 wisudawan jenjang S2 (magister), 19 wisudawan jenjang S3 (doktor), dan 1 wisudawan Pendidikan Profesi Dokter. Menurut laporan akademik yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. sebanyak 362 wisudawan S1 meraih IPK kategori Cum Laude. Jumlah ini menjadi mayoritas dengan persentase sebanyak 64%. (nd)
UIN Malang-Pada seremonial Wisuda Periode Kedua Tahun 2024 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Fitriyani, Wisudawati Program Studi Farmasi dinobatkan sebagai wisudawan terbaik dengan raihan Indeks Prestasi Kumulatif 3,80, Sabtu (4/5). Tak hanya itu, ia juga berbangga diri karena dapat menyelesaikan seluruh kewajiban perkuliahan sarjananya hanya dalam 7 semester atau 3,5 tahun. Tetap rendah hati, Fitriyani menyatakan bahwa dosen-dosen serta teman-temannya sangat suportif dalam penyelesaian studi S1-nya tersebut. "Semoga seluruh ilmu yang diajarkan dosen-dosen kita selama perkuliahan dapat teraplikasikan, meski sekecil apapun itu, dalam kehidupan profesional kita ke depannya," imbuh Fitriyani. Ia masih tidak menyangka, dengan keterbatasan keluarganya yang tinggal di desa, ia diberikan anugerah oleh Allah untuk bisa melanjutkan studi hingga menjadi sarjana. "Tak bisa saya bayangkan dulu. Bahkan untuk melanjutkan SMA saja saya memakai seragam bekas yang diberikan kepada saya," kisahnya. Namun, keterbatasan-keterbatasan yang ia alami tidak pernah sekalipun mematahkan semangat Fitriyani untuk belajar hingga ke jenjang yang lebih tinggi. "Bahkan sampai sekarang saya bisa melanjutkan pendidikan di Program Profesi Apoteker," ucapnya bersyukur. Fitriyani adalah satu dari di antara sekian mahasiswa yang dinyatakan lulus pendidikan S1 tanpa perlu menempuh penyusunan Skripsi layaknya mahasiswa S1 lainnya. Hal ini ia capai karena banyaknya karya ilmiah yang sudah ia terbitkan, baik di jurnal berskala nasional maupun internasional. Tak hanya itu, semasa kuliah, Fitriyani adalah mahasiswa yang berprestasi dan beberapa kali mewakili UIN Maulana Malik Ibrahim Malang di event bergengsi internasional. "Dengan dukungan kampus, saya bisa mengharumkan nama almamater hingga ke Malaysia, Singapura, hingga Turki," tuturnya. Ditambah lagi dengan beragam prestasi akademis yang selalu ia torehkan selama tujuh semester menempuh pendidikan di kampus berlogo Ulul Albab ini.
Seremonial Wisuda Periode Kedua Tahun 2024 UIN Maulana Malik Ibrahim Malang dihadiri oleh 800 wisudawan. Mereka terdiri dari 563 wisudawan jenjang S1 (sarjana), 217 wisudawan jenjang S2 (magister), 19 wisudawan jenjang S3 (doktor), dan 1 wisudawan Pendidikan Profesi Dokter. Menurut laporan akademik yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Umi Sumbulah, M.Ag. sebanyak 362 wisudawan S1 meraih IPK kategori Cum Laude. Jumlah ini menjadi mayoritas dengan persentase sebanyak 64%. (nd)
UIN MALANG-Memasuki akhir trimester pertama 2024, seluruh lembaga di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan rancangan kinerja untuk sepanjang 2024 hingga perencanaan setahun ke depan, 2025. Begitu juga Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) sebagai lembaga yang mengelola dua poin dari Tri Dharma Perguruan Tinggi, yakni penelitian dan pengabdian masyarakat. Selama dua hari (21-22/3), LP2M beserta pusat dan pusat studi di bawah naungannya fokus menggarap rencana kinerja dua tahun di Aston Inn Batu. Prof. Dr. Agus Maimun, M.Pd., Ketua LP2M UIN Malang, menyatakan rencana kinerja yang disusun setiap pusat dan pusat studi akan sejalan dengan IKU (Indikator Kinerja Utama) rektor. “Tidak akan ada kegiatan yang menyimpang dari IKU rektor dan turunannya,” tegasnya. Workshop dua hari ini diadakan untuk memastikan bahwa seluruh program atau kegiatan yang direncanakan akan berjalan efektif dan efisien. Target seluruh program dari LP2M tentunya untuk mewujudkan cita-cita besar UIN Maulana Malik Ibrahim Malang sebagai kampus yang unggul dan bereputasi internasional. Karena itu, tutur Prof. Agus, target dari setiap program pusat dan pusat studi harus mengarah ke situ.
Ahmad Abtokhi, Sekretaris LP2M, menambahkan, workshop selama dua hari ini merupakan follow-up dari Rapat Pimpinan Universitas yang telah berjalan di awal Maret 2024. Dari amanah para pimpinan itu, maka LP2M menginstruksikan pusat dan pusat studi di bawahnya untuk merancang sebaik mungkin program yang linier dengan kinerja LP2M. Ia menyatakan, “Sebenarnya beberapa target pimpinan sudah tercapai di tahun lalu, jadi tugas tahun ini dan 2025 hanyalah sekedar mempertahankan prestasi dan meningkatkannya.” Contohnya, gol dua jurnal ilmiah terindeks Scopus sudah dicapai di akhir 2023 dengan diterimanya De Jure (jurnal di bawah naungan Fakultas Syariah) dalam pengindeks tersebut. Maka, tugas selanjutnya ialah mengawal beberapa jurnal lain yang digadang bisa menembus indeksasi Scopus. Abtokhi juga menegaskan bahwa, apapun program kerja yang disusun hendaknya berkiblat pada standar internasional. Seperti, perancangan program di Pusat Kesehatan Masyarakat, harus menarget rumah sakit-rumah sakit di luar negeri. Sehingga nantinya, saat masa akreditasi, poin yang diraih bisa tinggi. (nd)
UIN Malang-Memasuki era Pasar Global, Indonesia diharuskan memiliki sumber daya manusia yang siap berperan serta memajukan bangsa di tingkat internasional. Dalam sambutannya pada gelaran Wisuda Program Sarjana dan Pascasarjana ke-79 Periode I Tahun 2024, Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, Prof. Dr. M. Zainuddin, MA. optimis bahwa kampusnya selalu siap berkontribusi menyumbangkan generasi emas. "Komitmen UIN Malang ialah mendidik dan meluluskan generasi bangsa yang memiliki empat kekuatan literasi, yaitu moral, spiritual, intelektual, dan profesional," jelasnya. Ia melanjutkan, dengan ramainya Pasar Global, Indonesia tak hanya dituntut lihai di kawasan regional ASEAN, namun juga cakap bergerak di kawasan yang lebih luas lagi. Tentu, hal ini membuat persaingan semakin sengit. Namun, ia optimis, dengan bonus demografi yang akan dihadapi Indonesia beberapa tahun ke depan, Indonesia memiliki SDM yang memadai dan mumpuni untuk tetap menjalankan peran negara serta memajukan imej di kancah global. Dalam kesempatan yang sama, Prof. Zainuddin juga berbagi beberapa prestasi yang baru saja diraih oleh UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Dalam asesmen yang dilakukan BAN-PT tahun 2023, kampus berlogo Ulul Albab ini kembali memperoleh Predikat Unggul. Sejak 2013, UIN Malang konsisten mendapat pujian sebagai Universitas Terbaik dalam Pengelolaan BLU Bidang Pendidikan. Di level internasional, UIN Malang mendapat sertifikasi layanan bertaraf internasional dari ISO 9001:2015. Tak hanya itu, UIN Malang membuat Penghargaan UI Greenmetrics 2023 universitas paling berkembang dan berkelanjutan yang respon terhadap Green Campus. Sejak 2021, UIN Malang tersertifikasi oleh lembaga regional ASEAN University Network-Quality Assurance. Tak hanya itu, UPT Perpustakaan Pusat milik UIN Malang konsisten meraih Predikat A dari Lembaga Akreditasi Perpustakaan yang dilakukan pihak Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Dengan masih banyak lagi predikat yang diraih oleh kampus ini, rektor dan jajaran pimpinan UIN Malang sangat optimis bahwa kampusnya memiliki peran yang sama besar dengan institusi unggul lainnya dalam menyiapkan generasi emas Indonesia hingga tahun-tahun selanjutnya. (nd)
UIN MALANG-Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang menggelar Wisuda ke-79 Periode Pertama Tahun 2024 dengan meluluskan 800 mahasiswa dari jenjang studi S1 hingga S3. Sesuai dengan laporan kelulusan yang dibacakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademi Prof. Dr. Umi Sumbulah, sebanyak 485 sarjana meraih IPK di kategori Cum Laude, atau sebesar 68,9% dari jumlah sarjana yang dikukuhkan hari itu. Hal ini membanggakan karena menunjukkan keseriusan generasi masa depan Indonesia dalam menempuh pendidikan sebagai aset bangsa.
Menurut laporan wakil rektor Bidang Akademik, 704 wisudawan jenjang S1 diwisuda di periode pertama tahun 2024 ini. Wisudawan jenjang S2 sebanyak 64, dan S3 sebanyak 6 wisudawan. UIN Malang juga berhasil meluluskan Program Profesi Dokter di periode ini sebanyak 26 dokter.
Tidak seperti periode sebelumnya, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan tidak menjadi jumlah mayoritas dalam kelulusan periode pertama tahun 2024, yakni hanya sejumlah 96 wisudawan. Kelulusan terbanyak diraih oleh Fakultas Sains dan Teknologi sebanyak 262 wisudawan. Adapun jumlah wisudawan fakultas lainnya dirinci sebagai berikut, 144 wisudawan Fakultas Syariah, 116 wisudawan Fakultas Humaniora, 20 wisudawan Fakultas Psikologi, 61 wisudawan Fakultas Ekonomi, 47 wisudawan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, dan 54 wisudawan Program Pascasarjana.
Selanjutnya, di ujung laporan kelulusan wisuda, Prof. Umi juga mengumumkan tiga mahasiswa yang meraih predikat lulusan terbaik di masing-masing jenjang pendidikan. lulusan Sarjana Terbaik diraih oleh Laila Hanifatul Habibah, mahasiswa Jurusan Ahwalu Syakhsiyah, Fakultas Syariah asal Kabupaten Madiun dengan IPK 3,97. Lulusan Program Magister Terbaik diraih oleh Aji Wahyudin, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam asal Kabupaten Kediri dengan IPK sempurna 4,0. Sedangkan, lulusan Program Doktor Terbaik diraih Moh. Khoirul Fatihin, Jurusan Manajemen Pendidikan Islam asal Kabupaten Kudus dengan raihan IPK 3,80. (nd)
UIN Malang-Menginternasionalisasi jurnal bukan perjalanan yang instan. Persiapannya bisa menahun dan menguras energi serta pikiran. Hal ini menjadi concern bagi setiap pengelola jurnal dimanapun. Untuk berdiskusi mengenai internasionalisasi jurnal, khususnya persiapan indeksasi Scopus, para pengelola jurnal di bawah naungan Puslitbang Lektur Kementerian Agama RI mengadakan kunjungan ke Pusat Publikasi Ilmiah-LP2M sebagai rumah bagi seluruh penerbitan jurnal ilmiah di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang. Rombongan dari Kemenag disambut oleh Ahmad Abtokhi (Sekretaris LP2M), M. Anwar Firdausy (Kepala Pusat Publikasi Ilmiah), Rohmani Nur Indah (Ketua Rumah Jurnal), dan Ernaning Setiyowati (Pimred Journal of Islamic Architecture). Sementara itu, personel dari Kemenag ialah pengelola Jurnal Heritage of Nusantara dan Jurnal Lektur Keagamaan, yakni Fakhriati, I Nyoman Suwardi, Yazid Hady, dan Dicky Wahyudi. Fakhriati menyatakan bahwa maksud kedatangannya ialah untuk belajar mengenai persiapan submit indeksasi Scopus. “Tidak hanya ingin belajar, tentunya kami ingin bisa berkolaborasi dengan pengelola jurnal di UIN Malang,” tutur Managing Editor Jurnal Heritage of Nusantara tersebut. Yazid Hady melanjutkan, pihaknya sampai saat ini hanya bisa menerka-nerka, apa yang menjadi standar CSAB Scopus dalam menilai jurnal. “Bisa jadi menurut kita jurnal A sangat kurang, namun ternyata malah terindeks Scopus. Jadi kita bingung, apa yang sebenarnya jadi pakem CSAB,” ujar Editor Jurnal Lektur Keagamaan itu. Dalam sambutannya, M. Anwar Firdausy menuturkan bahwa sampai saat ini pun, pihak Rumah Jurnal UIN Malang terus berusaha mengadakan program yang memfasilitasi para pengelola jurnal ilmiah. Beberapa jurnal yang dirasa siap dalam berbagai aspek, akan diberi pembekalan intensif dengan mengundang pakar dari asesor yang berpengalaman. “Tahun 2022 kami ajukan tiga jurnal yang ternyata belum beruntung. Tahun ini ada dua jurnal lagi, semoga kali ini lolos dan terindeks Scopus,” papar Dosy, sapaan akrabnya. Sementara itu, Indah dan Erna menjelaskan bahwa perlu manajemen yang baik dan rapi dalam mempersiapkan internasionalisasi jurnal. Di JIA sendiri, jelas Erna, setiap editor bertanggung jawab atas beberapa naskah, “Editor tersebut menangani artikel dari mencarikan reviewer sampai publish. Tentunya, sebelumnya saya sudah mengajari mereka berbagai hal mengenai jurnal.” Sementara itu, Indah tetap yakin bahwa salah satu faktor terpenting agar suatu jurnal dapat lolos terindeks Scopus adalah memiliki focus and scope yang unik. Selain itu, jajaran penulis di jurnal juga harus berpengalaman. “Makanya, sebagai pengelola, kita harus berkorban waktu, mencari dan meminta naskah dari penulis-penulis yang sudah berpengalaman nulis di jurnal internasional bereputasi,” ujarnya. (nd)
UIN Malang-Kunjungan LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang setelah dari UIN Raden Mas Said Surakarta ialah menuju Studio Irwan Abdullah Scholar (IAS) di area Kaliurang, Yogyakarta, Jumat (8/12). Rombongan Malang yang dipimpin oleh Sekretaris LP2M, Ahmad Abtokhi, M.Pd. ditemui oleh Dr. Hasse Jubba, M.A., salah satu mentor di IAS yang mempunyai julukan Si Raja Scopus. UIN Malang yang beberapa tahun belakangan fokus dalam melahirkan guru besar baru dari berbagai program studi, sering menggunakan jasa Studio IAS asuhan Prof. Irwan Abdullah dari Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Selama sekitar seminggu, beberapa dosen akan dipondokkan ke IAS untuk intens melahirkan karya ilmiah dengan tujuan terbit di jurnal terindeks Scopus. Hasse mengungkapkan, selama menerima beragam tenaga pendidik dari berbagai universitas di Indonesia, problem yang dihadapi sangat beragam. "Bahkan, ada yang tidak tahu mereka itu mau meneliti di bidang apa," ia pun melanjutkan, "namun itu tidak masalah, program kami diawali dengan pemetaan sehingga para calon guru besar tahu bidang apa yang ingin dikuasai dan diteliti." Dosen Bidang Politik Islam di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta ini juga mengungkapkan, IAS sedang mendesain kurikulum baru. Nantinya, program akan lebih segar dengan tips dan trik baru. "Tentu fokus kami adalah mempermudah para calon gubes untuk menulis artikel," imbuhnya. Ahmad Abtokhi menyampaikan, pihak UIN Malang ingin terus meneruskan kerjasama dengan IAS. Tujuan utamanya ialah memperbanyak dosen yang menelurkan karya ilmiah yang terbit di jurnal bereputasi, baik itu reputasi nasional (Sinta) maupun internasional. "Kami yakin, semua yang kami programkan itu juga manfaatnya kembali ke dosen-dosen tersebut, juga kampus," jelas dosen Bidang Ilmu Fisika ini. (nd)
UIN Malang-Menutup 2023, Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) UIN Maulana Malik Ibrahim Malang melakukan kunjungan balasan ke LP2M UIN Raden Mas Said Surakarta, Jumat (8/12). Dikawal Ahmad Abtokhi (Sekretaris LP2M UIN Malang), para personel dari Malang terdiri dari kepala pusat dan pusat studi. Rombongan Malang disambut hangat oleh tim LP2M UIN Surakarta. Ramah-tamah bertempat di Ruang Meeting UPT TIPD. Sambutan pembuka disampaikan oleh Muhammad Latif Fauzi, Ketua LP2M UIN Surakarta yang baru saja dilantik 1 November lalu, menggantikan Zainul Abas yang didaulat menjadi Wakil Rektor 1. Kedatangan tamu ini, menurutnya, juga bisa menjadi forum sharing. Apalagi, fokus LP2M di kedua kampus ini sama, yaitu mengembangkan penelitian dan pengabdian di universitas.
Selanjutnya, Zainul Abas, WR1 UIN Raden Mas Said Surakarta juga menyempatkan hadir dalam forum dialog kedua LP2M tersebut. Ia menilai bahwa LP2M kampusnya harus banyak belajar pada UIN Malang. "Tata kelola LP2M di Malang, termasuk output dan outcome kegiatannya sangat rapi," ujarnya. Ia menduga karena UIN Malang menerapkan IKU (Indikator Kinerja Utama) yang terpusat langsung di rektor dan diturunkan ke lembaga-lembaga terkait. Sementara itu, Ahmad Abtokhi mengawali forum sharing dengan mengenalkan pusat dan pusat studi di bawah naungan LP2M UIN Malang. Ia juga menuturkan, meski nampak menaungi banyak pusat studi, jumlah staf LP2M termasuk kurang. "Kebanyakan staf kami tentatif yang kami beri SK Rektor dan dibayar melalui remun tiap semester," jelasnya.
Menanggapi penuturan Zainul Abas, WR1 UIN Surakarta, mengenai tata kelola, Abtokhi menilai bahwa kinerja LP2M UIN Malang terbantu dengan adanya sistem repository. Dikelola langsung oleh UPT Perpustakaan Pusat, repository menjadi tempat penyimpanan hasil kinerja. "Seluruh hasil pengabdian dan penelitian yang dilakukan dosen, wajib diunggah di repository agar dapat diberikan reward oleh kampus," ungkapnya. Selama kunjungan, personel LP2M UIN Maulana Malik Ibrahim Malang disambut oleh Zainul Abas (Wakil Rektor 1), Muhammad Latif Fauzi (Ketua LP2M), dan Fathan (Sekretaris LP2M) UIN Raden Mas Said Surakarta. (nd)
UIN Malang-Lukman Hakim Saifuddin, Menteri Agama RI periode 2014-2019 hadir langsung di Malang sebagai salah satu narasumber Training of Trainers (ToT) Penguatan Moderasi beragama. LHS, sapaan akrabnya, mengurai konsep moderasi beragama yang digagas Kementerian Agama. Ia menegaskan bahwa moderasi seringkali disalahtafsirkan oleh orang yang tidak paham esensinya. "Banyak yang mengira bahwa Moderasi Beragama merupakan posisi tengah antara benar dan salah, atau antara haqq dan bathil. Padahal, Moderasi yang dimaksud bukanlah hal tersebut" terangnya. LHS melanjutkan bahwa moderasi yang dimaksud adalah berada di tengah antara dua kutub ekstrim: Ifrath dan Tafrith. Hal ini ditengarai oleh cara atau sikap beragama yang terlalu berada di ujung; terlalu kekanan-kananan atau terlalu kekiri-kirian. "Yang terlalu ke kanan misalnya, ia memahami al-Quran dari segi tekstual tanpa memahami konteks dari ayat tersebut. Hal ini mengakibatkan pemahaman yang dangkal akan teks agama. Sebaliknya, terlalu ke kiri maksudnya ia menginterpretasi agama menggunakan logika semata sehingga melahirkan tafsir-tafsir yang bahkan memiliki potensi keluar dari makna teks al-Qur'an itu sendiri. Dalam hal ini, Moderasi berarti berada di tengah antara kedua hal di atas. Berarti moderat adalah melihat keduanya: teks dan konteks" tegas LHS. Selain itu, istilah beragama juga harus dipahami secara mendalam. Menurutnya, Beragama dan Agama adalah dua hal yang berbeda. Moderasi Beragama bukanlah Moderasi Agama. Jadi, yang dimoderasi bukanlah Agama itu sendiri. Sebab, Agama pada hakikatnya sudah moderat. Yang menjadi problem adalah cara atau sikap beragama dari penganut suatu agama. Ia menegaskan "Sikap, cara pandang beragama inilah yang harus dibawa ke tengah. Jadi. Moderasi beragama adalah penyadaran kembali akan esensi dan tata cara beragama yang baik bagi penganut suatu agama" pungkasnya. Di hadapan 30 peserta yang terdiri dari para pejabat struktural UIN Malang ini, LHS menegaskan bahwa perbedaan seringkali timbul di ranah yang furu'iyyah, bukanlah Ushuliyyah. Jika perbedaan itu di ranah Furu'iyah, maka tidak ada cara lain selain bertoleransi.